Kategori Artikel
National Urban Forum (NUF) Praktik baik implementasi NUA dari seluruh stakeholder

Selasa, 16 Desember 2025
Selasa, 16 Desember 2025
Selasa, 16 Desember 2025
Selasa, 16 Desember 2025
Selasa, 16 Desember 2025
Selasa, 16 Desember 2025
Selasa, 16 Desember 2025
Selasa, 16 Desember 2025
Selasa, 16 Desember 2025

02. Praktik baik indikator 34

Praktik baik tema 2 indikator 34 Adanya undang-undang nasional yang melarang diskriminasi dalam perumahan, akses ke fasilitas umum dan layanan sosial berdasarkan ras, warna kulit, jenis kelamin, bahasa, agama, pendapat politik atau lainnya, asal kebangsaan atau sosial, kepemilikan, kelahiran atau status lainnya.

Braille E-Tickets and Extraordinary Access for Visual Impairments di Kota Malang

Ringkasan:

Inovasi BREXIT (Braille E-Tickets and Extraordinary Access for Visual Impairments) yang dikembangkan Puskesmas Janti di Kota Malang bertujuan meningkatkan kemandirian penyandang disabilitas netra dalam mengakses layanan kesehatan dan memahami aturan penggunaan obat. Melalui tiket braille, informasi obat dalam huruf braille maupun huruf latin besar, serta dukungan infrastruktur ramah disabilitas, tingkat kemandirian mereka naik signifikan dari hanya 5% menjadi 71,06%. Inovasi ini telah direplikasi di sejumlah puskesmas di Bandung dan Banjarmasin, serta meraih penghargaan tingkat provinsi dan nasional. BREXIT menjadi bukti komitmen Kota Malang dalam membangun layanan publik yang inklusif dan memberdayakan penyandang disabilitas.

Penjelasan:

Penyandang tunanetra umumnya memiliki stigma negatif di lingkungan mereka karena kecenderungan mereka untuk bergantung pada orang lain. Dengan akses terbatas ke sistem perawatan kesehatan, mereka cenderung bergantung pada pengasuh dalam mengakses layanan kesehatan. Berdasarkan survei yang dilakukan pada tahun 2018, tingkat kemandirian (persentase penyandang disabilitas yang mandiri) dalam mengakses layanan kesehatan hanya 5% dan dalam memahami aturan minum obat hanya 3%.

Puskesmas Janti di Kota Malang memprakarsai inovasi e-tiket Braille dan Akses Luar Biasa untuk Tunanetra (Brexit) yang bertujuan untuk meningkatkan kemandirian penyandang tunanetra dalam mengakses layanan kesehatan serta dalam memahami dan menerapkan aturan minum obat. Perbaikan telah dilakukan dengan menyediakan infrastruktur yang dapat mendukung penyandang disabilitas visual ketika mereka tiba di Puskesmas, layanan kesehatan, apotek, hingga fasilitas pendukung, seperti toilet. Selain itu, di dalam area Puskesmas terdapat Unit Pelaksana Teknis (UPT) Rehabilitasi Sosial Tuna Netra (RSBN) dengan lebih dari 100 klien. Fasilitas kamar tidur mereka umumnya digunakan oleh lebih dari 2 orang, sehingga ada kemungkinan obat mereka tertukar secara tidak sengaja. Kemungkinan tersebut mendorong Puskesmas untuk menyediakan informasi obat dalam huruf Braille dan huruf Latin besar yang memungkinkan penyandang disabilitas visual untuk menyentuh huruf-huruf tersebut atau bahkan membacanya melalui aplikasi pemindaian teks ke suara di ponsel mereka.

Data spesifik tentang jumlah penyandang disabilitas visual yang mengakses BREXIT (Tiket Elektronik Braille dan Akses Luar Biasa) telah meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2017, jumlah penyandang disabilitas visual di Kota Malang tercatat sebanyak 45 orang, kemudian meningkat hingga tahun 2020 di mana jumlah penyandang disabilitas visual di Kota Malang meningkat menjadi 262 orang.

Brexit telah diadopsi oleh beberapa Puskesmas di luar Kota Malang, seperti Puskesmas Salam dan Puskesmas Pasirkaliki di Kota Bandung, dan RSUD Sultan Suriansyah di Kota Banjarmasin. Selain itu,

Brexit juga telah menerima beberapa penghargaan, termasuk dari Provinsi Jawa Timur yang memberikan apresiasi melalui KOVABLIK dengan Kategori Khusus Terobosan Inovatif Regional untuk Penyandang Disabilitas pada tahun 2018 dan penghargaan dari Kementerian Administrasi dan Reformasi Birokrasi sebagai pemenang Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik TOP 45 pada tahun 2019.

Inisiatif-inisiatif ini menunjukkan bahwa Kota Malang berkomitmen untuk membangun lingkungan yang inklusif dan memberdayakan bagi seluruh warganya, termasuk mereka yang hidup dengan disabilitas visual. Inovasi BREXIT di Kota Malang (Tiket Elektronik Braille dan Akses Luar Biasa untuk Disabilitas Visual) telah memberikan dampak signifikan dalam meningkatkan kemandirian penyandang disabilitas visual, terutama dalam mengakses layanan kesehatan. Melalui BREXIT, penyandang tunanetra dapat secara mandiri mengakses layanan kesehatan, seperti pendaftaran, pengambilan obat, dan membaca tutorial resep.

Data menunjukkan bahwa tingkat kemandirian penyandang tunanetra dalam mengakses layanan kesehatan meningkat dari 5% menjadi 71,06% pada tahun 2017 setelah implementasi BREXIT. Seorang penyandang tunanetra mengakui bahwa ia sangat terbantu oleh BREXIT, dari sebelumnya obat-obatan yang terpisah di tempat yang berbeda sehingga mudah hilang atau bahkan membingungkan, menjadi lebih mudah mengidentifikasi obat dengan huruf Braille.

Sumber:

https://localisesdgs-indonesia.org/beranda/cs/brexit-inovasi-peningkatan-kemandirian-penyandang-disabilitas-netra-di-kota-malang


Selasa, 16 Desember 2025
4 dilihat | 1 menit membaca

Berita dan cerita