Kategori Artikel
National Urban Forum (NUF) Praktik baik implementasi NUA dari seluruh stakeholder

Kamis, 18 Desember 2025
Kamis, 18 Desember 2025
Kamis, 18 Desember 2025
Kamis, 18 Desember 2025
Kamis, 18 Desember 2025
Kamis, 18 Desember 2025
Kamis, 18 Desember 2025
Kamis, 18 Desember 2025
Kamis, 18 Desember 2025
Kamis, 18 Desember 2025
Rabu, 17 Desember 2025
Rabu, 17 Desember 2025
Rabu, 17 Desember 2025
Rabu, 17 Desember 2025
Rabu, 17 Desember 2025
Rabu, 17 Desember 2025
Rabu, 17 Desember 2025
Selasa, 16 Desember 2025
Selasa, 16 Desember 2025
Selasa, 16 Desember 2025
Selasa, 16 Desember 2025
Selasa, 16 Desember 2025
Selasa, 16 Desember 2025
Selasa, 16 Desember 2025
Selasa, 16 Desember 2025
Selasa, 16 Desember 2025

12. Praktik baik indikator 55

Praktik baik tema 12 indikator 55 Persentase Pengurangan Konsumsi Energi Akhir Tahunan di Rumah Menggunakan Sistem Pemantauan Cerdas

Prototipe Rusun Hemat Energi di Kota Tegal dengan Desain Pasif 

Prototipe rumah susun hemat energi seluas 500m² di Kota Tegal yang diresmikan pada 2020 menjadi contoh penerapan passive design untuk mengurangi konsumsi energi sekaligus emisi gas rumah kaca. Bangunan berisi 12 unit hunian ini memanfaatkan orientasi matahari dan arah angin, balkon lebar sebagai peredampanas, void serta wind fin untuk sirkulasi udara, serta teknologi Phase Change Material (PCM) pada lantai untuk menyimpan dan melepas panas. Hasilnya, suhu dalam ruangan terbukti 5°C lebih rendah dan kelembaban 20% lebih rendah dibandingkan kondisi luar saat siang hari, sehingga memberikan kenyamanan termal tanpa pendingin buatan. Pada 2025, prototipe kedua seluas 273,5 m² dengan 4 unit hunian akan dibangun menggunakan konsep hibrida beton–kayu yang terbukti mampu menekan energi dan karbon terwujud, serta diproyeksikan menjadi model desain rusunami di Indonesia.

Sektor bangunan merupakan salah satu sektor yang menghasilkan emisi gas rumah kaca terbesar di Indonesia setelah sektor industri dan transportasi. Di sektor ini, Kementerian Pekerjaan Umum terus berinovasi untuk mengurangi konsumsi energi sekaligus mengurangi emisi gas rumah kaca melalui pendekatan desain pasif tanpa mengurangi kenyamanan termal penghuni. Salah satu hasil inovasi ini terwujud dalam bentuk prototipe flat hemat energi yang kini telah dibangun di Kota Tegal, berkat kolaborasi Kementerian Pekerjaan Umum dengan Universitas Hiroshima yang didukung oleh berbagai pihak dari Indonesia dan Jepang.

Diresmikan pada tahun 2020, flat seluas 500m2 ini terdiri dari 12 unit hunian (tipe standar dan tipe loft) yang ditujukan untuk kelas menengah ke atas. Flat ini dirancang agar responsif terhadap iklim dengan menerapkan pendinginan pasif yang memastikan kinerja termal yang baik tanpa menggunakan energi berlebih untuk pendinginan udara. Untuk memaksimalkan penggunaan energi alami, prototipe flat dirancang dengan mempertimbangkan karakteristik iklim lokal yang panas dan lembap. Orientasi bangunan dirancang dengan mempertimbangkan pergerakan relatif matahari dan pergerakan angin sepanjang tahun di lokasi tersebut. Balkon yang lebar berfungsi sebagai penyangga termal serta alat peneduh sehingga udara panas dari luar dan radiasi matahari langsung tidak masuk ke dalam ruangan.

Bangunan ini juga dilengkapi dengan rongga dan sirip angin di lantai dasar untuk mengarahkan angin sekaligus meningkatkan efektivitas dan efisiensi ventilasi efek cerobong. Penerapan prinsip Pendinginan Radiasi menggunakan Material Perubahan Fase (PCM) yang diaplikasikan pada lantai bangunan. Material ini dapat menyimpan panas di siang hari dan menghilangkan panas di malam hari sehingga unit hunian tetap sejuk.

Kinerja termal flat menunjukkan bahwa suhu udara dalam ruangan 5⁰C lebih rendah daripada suhu udara luar ruangan selama jam-jam puncak di siang hari. Pada saat yang sama, kelembapan udara dalam ruangan lebih rendah sebesar 20%. Hal ini membuktikan bahwa bangunan prototipe memiliki efek pendinginan sesuai dengan desain pasif yang diterapkan, yang akan menghemat energi dan biaya perawatan yang rendah.

Pada tahun 2025, prototipe flat kedua seluas 273,5 m² akan dibangun, terdiri dari 4 unit hunian untuk kelas menengah ke bawah. Dengan menggunakan konsep hibrida (kombinasi beton dan kayu), desain ini telah terbukti melalui simulasi untuk meningkatkan kinerja termal sekaligus mengurangi energi yang terkandung dan emisi karbon. Flat ini menerapkan strategi ventilasi inovatif yang memastikan distribusi udara merata sesuai dengan standar kenyamanan. Prototipe ini diharapkan menjadi referensi dan standar untuk desain bangunan apartemen dan flat milik pribadi (Rusunami) di masa mendatang.

Sumber:

1. https://www.suara.com/bisnis/2021/10/11/070000/desain-pasif-pada-purwarupa-rusun-rendah-energi-di-kota-tegal

2. Buletin Ciptakarya Edisi 06 Tahun XXI November-Desember 2023

3. Pusat Rekayasa Ilmu Bangunan, Kementerian Pekerjaan Umum


Kamis, 18 Desember 2025
5 dilihat | 1 menit membaca

Berita dan cerita