Kategori Artikel

Hari Habitat Dunia & Hari Kota Dunia | Selasa, 15 Oktober 2024
Hari Habitat Dunia & Hari Kota Dunia | Selasa, 15 Oktober 2024
Hari Habitat Dunia & Hari Kota Dunia | Senin, 14 Oktober 2024

Hari Habitat Dunia (HHD) & Hari Kota Dunia (HKD)

Hari Habitat Dunia dicanangkan oleh PBB untuk merefleksikan bentuk dan kondisi habitat kita dalam rangka memastikan terdapat kecukupan tempat tinggal yang layak. Peringatan ini juga diharapkan dapat mengingatkan seluruh masyarakat dunia bahwa semua orang memiliki kuasa dan tanggung jawab untuk membentuk masa depan setiap kota dan habitat manusia. 

 

Hari Habitat Dunia yang pertama kali ditetapkan PBB pada 1985 ini mulai dirayakan setahun setelahnya, tahun 1986 mengangkat tema "Shelter is My Right" dengan Nairobi menjadi tuan rumah pertama global observance. Selanjutnya tuan rumah dan tema selalu berganti antara lain “Shelter for the Homeless” (1987, New York), “Shelter and Community” (1988, London), hingga pada tahun 2023 mengangkat tema “Resilient urban economies. Cities as drivers of growth and recovery” dengan Baku, Azerbaijan sebagai tuan rumah. 

 

Indonesia beberapa kali menjadi tuan rumah Global Observance dalam Hari Habitat yaitu pada tahun 1989. Pada saat itu tema yang diangkat adalah “Shelter, Health, and Family” dengan Jakarta sebagai tuan rumah. Kemudian, negara ini menjadi tuan rumah kembali pada 2005 dengan tema “The Millennium Development Goals and the City”. Terakhir kali Indonesia menjadi tuan rumah, yaitu pada tahun 2020 yang dilaksanakan di kota Surabaya secara virtual dalam situasi pandemi dengan mengangkat tema “Housing For All: A Better Urban Future”. Daftar lengkap tuan rumah Global Observance dapat dilihat pada link berikut https://en.wikipedia.org/wiki/ World_Habitat_Day. 

 

Kesempatan pertama Indonesia menjadi tuan rumah Global Observance, juga merupakan pertama kalinya Hari Habitat diperingati secara nasional yaitu pada 2 Oktober 1989, pada era pemerintahan Presiden Soeharto. Peringatan itu bersamaan dengan penyerahan penghargaan dari Building and Social Housing Foundation serta pengumuman pemenang lomba Penghijauan Pemukiman baru, dan Lomba Taman Nasional. Sejak saat itu, setiap tahun secara mandiri Indonesia memperingati Hari Habitat Dunia (HHD) dan Hari Kota Dunia (HKD). 

 

Peringatan HHD dan HKD secara nasional yang diadakan bergantian di berbagai kota, diharapkan dapat menjadi momen peningkatan kesadaran masyarakat akan hak dasar semua orang. Ini khususnya hak untuk bisa menghuni tempat tinggal yang layak, serta adanya tanggung jawab yang dimiliki semua pihak dalam membentuk kota dan pemukiman yang ramah huni. Berbagai tema dan lokasi nasional penyelenggaraan HKD dan HDD dapat dilihat pada ilustrasi dibawah ini. 

 

Penghargaan UN-Habitat Scroll of Honour pertama kali diberikan pada tahun 1989 dan menjadi salah satu penghargaan pemukiman dan perkotaan paling bergengsi di dunia. Penghargaan ini bertujuan untuk memberikan pengakuan atas inisiatif yang telah memberikan kontribusi dan langkah luar biasa pada bidang pemukiman manusia, penyediaan perumahan, kemiskinan, peningkatan dan pengembangan permukiman, serta kualitas kehidupan perkotaan untuk memastikan no one leave behind dan sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, khususnya penekanan pada Tujuan 11. 

 

Penghargaan ini diserahkan pada Peringatan Global Hari Habitat Dunia kepada individu, organisasi, proyek, dan mitra Agenda Habitat yang mencakup pemerintah dan organisasi atau lembaga antarpemerintah termasuk lembaga bantuan bilateral, kota, otoritas lokal, asosiasi, organisasi masyarakat sipil, sektor swasta, Komite Habitat Nasional atau focal point, institusi penelitian dan akademik, yayasan publik atau swasta, lembaga multilateral (Badan PBB, Bank Dunia, dan sebagainya), media, serta individu. Penghargaan ini diberikan melalui proses pengkajian dan penyaringan yang ketat terhadap semua calon, hingga dipilih para pemenangnya.

 

Dalam beberapa tahun terakhir, biasanya terdapat kurang dari sepuluh penghargaan yang diberikan. Sejak tahun 2018, hanya dipilih lima pemenang penghargaan, idealnya dari setiap wilayah dunia yang berbeda. 

 

  1. Indonesia telah menerima penghargaan ini beberapa kali, daftarnya yaitu sebagai berikut:
    2018: Tri Rismaharini, Walikota Surabaya, untuk upaya pelaksanaan pembangunan inklusif yang berfokus pada masyarakat (people-centered), dan berbagai inisiatif yang memprioritaskan  masyarakat berpenghasilan rendah untuk memastikan tidak ada yang tertinggal
  2. 2005: Profesor Johan Silas, Pemerintah DKI Jakarta dan almarhum Bapak Tengku Rizal Nurdin, Gubernur Sumatera Utara masa jabatan 1998-2005
  3. 1997: Penghargaan khusus (special citation) untuk Bapak Radinal Mochtar, Menteri Pekerjaan Umum.
  4. 1994: Bank Tabungan Negara. 


Minggu, 26 Mei 2024
HHD & HKD