Kategori Artikel
National Urban Forum (NUF) Praktik baik implementasi NUA dari seluruh stakeholder
Kamis, 18 Desember 2025
Kamis, 18 Desember 2025
Kamis, 18 Desember 2025
Kamis, 18 Desember 2025
Kamis, 18 Desember 2025
Kamis, 18 Desember 2025
Kamis, 18 Desember 2025
Kamis, 18 Desember 2025
Kamis, 18 Desember 2025
Kamis, 18 Desember 2025
Kamis, 18 Desember 2025
Kamis, 18 Desember 2025
Kamis, 18 Desember 2025
Rabu, 17 Desember 2025
Rabu, 17 Desember 2025
Rabu, 17 Desember 2025
Rabu, 17 Desember 2025
Rabu, 17 Desember 2025
Rabu, 17 Desember 2025
Rabu, 17 Desember 2025
Rabu, 17 Desember 2025
Selasa, 16 Desember 2025
Selasa, 16 Desember 2025
Selasa, 16 Desember 2025
Selasa, 16 Desember 2025
Selasa, 16 Desember 2025
Selasa, 16 Desember 2025
Selasa, 16 Desember 2025
Selasa, 16 Desember 2025
Selasa, 16 Desember 2025
Selasa, 16 Desember 2025
Selasa, 16 Desember 2025
Sabtu, 27 September 2025
Rabu, 28 Mei 2025
Kamis, 26 September 2024
Sabtu, 7 September 2024
Jumat, 21 Juni 2024
Rabu, 26 Juni 2024
13. Praktik baik indikator 15
Praktik baik tema 13 indikator 15 Rasio Tingkat Konsumsi Lahan terhadap Tingkat Pertumbuhan Penduduk
Yogyakarta dan Strategi Compact City
Ringkasan:
Kota Yogyakarta, dengan 414.705 penduduk dan kepadatan 12.636 jiwa/km² pada 2023, menerapkan strategi compact city untuk mengendalikan perluasan horizontal dan meningkatkan efisiensi ruang. Setiap peningkatan 1 unit tingkat kekompakan peri-urban terbukti menurunkan 0,429 unit laju perubahan ruang di suburban. Strategi ini didukung inisiatif seperti Wisdom Park UGM seluas 6 ha, urban beekeeping di Mrican, dan jalur hijau yang menjadi habitat 12 spesies burung, menunjukkan bahwa kota kompak dapat mendorong efisiensi ruang sekaligus pelestarian biodiversitas.
Deskripsi:
Yogyakarta, sebagai salah satu pusat budaya dan pendidikan Indonesia, menghadapi tantangan serius dalam mengelola pertumbuhan perkotaan. Dengan populasi 414.705 jiwa pada tahun 2023, kota ini memiliki kepadatan penduduk 12.636 jiwa per kilometer persegi. Kepadatan yang tinggi tersebut memberikan tekanan pada infrastruktur dan lingkungan, mengancam keberlanjutan keanekaragaman hayati akibat konversi lahan dan fragmentasi habitat alami.
Untuk mengatasi tantangan ini, Pemerintah Kota Yogyakarta, bersama dengan berbagai pemangku kepentingan, menerapkan strategi kepadatan perkotaan. Pendekatan ini berfokus pada peningkatan kepadatan dan efisiensi penggunaan lahan di daerah pinggiran kota, untuk mengurangi perluasan spasial yang tidak terkendali. Penelitian menunjukkan bahwa setiap peningkatan satu unit tingkat kepadatan di kecamatan pinggiran kota dapat mengurangi laju perubahan spasial di daerah pinggiran kota sebesar 0,429 unit. Ini berarti bahwa pengendalian pertumbuhan horizontal kota dapat dilakukan dengan memperkuat pemanfaatan ruang yang ada, mencegah perluasan yang tidak terkendali, dan pada saat yang sama, menjaga ekosistem lokal tetap utuh.
Yokyo juga telah menerapkan berbagai inisiatif konkret yang memperkuat konsep kota yang kompak dan ramah keanekaragaman hayati. Beberapa contoh terbaiknya antara lain:
1. Wisdom Park UGM. Universitas Gadjah Mada mengembangkan Wisdom Park, ruang terbuka hijau seluas 6 hektar yang berfungsi sebagai kawasan konservasi dan pendidikan keanekaragaman hayati di pusat kota. Taman ini tidak hanya menjadi pusat penelitian lingkungan, tetapi juga ruang publik yang mendukung fungsi sosial-ekologis kota.
2. Peternakan Lebah Perkotaan di Desa Mrican
Di lingkungan padat penduduk seperti Padukuhan Mrican, Sleman, masyarakat bersama akademisi mengembangkan peternakan lebah klanceng (Meliponini). Inisiatif ini memperkuat rantai penyerbukan tanaman di lingkungan perkotaan, menjaga keberadaan spesies penting, sekaligus memberdayakan ekonomi warga.
3. Kehidupan Hewan di Jalur Hijau Perkotaan
Sebuah studi yang dilakukan di jalur hijau di sepanjang jalan di Kota Yogyakarta menemukan adanya 12 spesies burung dengan tingkat keanekaragaman yang moderat. Hal ini membuktikan bahwa bahkan ruang hijau yang kecil, jika dikelola dengan baik, masih dapat menjadi habitat penting bagi satwa liar dan mendukung ekosistem kota.
Dengan menggabungkan strategi perencanaan tata ruang yang kompak dan efisien dengan praktik masyarakat dan kelembagaan, Yogyakarta telah menunjukkan bahwa kota-kota kompak tidak hanya berkontribusi pada efisiensi spasial, tetapi juga pada konservasi keanekaragaman hayati di tengah tantangan urbanisasi. Pendekatan ini menjadi contoh penting bagi kota-kota lain di Indonesia dalam mengembangkan model pembangunan yang berkelanjutan, adaptif, dan inklusif terhadap nilai-nilai ekologis.
Sumber:
1. Kantor Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Yogyakarta. (2023). Profil Penduduk Kota Yogyakarta tahun 2023. Diakses dari: https://dindukcapil.jogjakota.go.id
2. Hidayati, N. R. (2015). Transformasi Ruang Sub Urban: Studi tentang Urban Sprawl dan Strategi Kekompakan Urban di Kota Yogyakarta. Tesis, Universitas Gadjah Mada. Diakses dari: https://etd.repository.ugm.ac.id
3. PSLH UGM. (2022). Ruang Terbuka Hijau Perkotaan: Melihat Sepetak Taman Hoya di Atap PSLH UGM. Diakses dari: https://pslh.ugm.ac.id
4. Fakultas Biologi UGM. (2022). Peternakan Lebah Perkotaan untuk Konservasi dan Pendidikan Keanekaragaman Hayati. Diakses dari: https://biologi.ugm.ac.id
5. Sularso, E., & Mardiana, R. (2020). Perubahan Penggunaan Lahan dan Lanskap Halaman Produktif di Wilayah Godean, Sleman. Jurnal Manusia dan Lingkungan, 27(3). Diakses dari: https://jurnal.ugm.ac.id/JML/article/view/53401
6. Dwiatmoko, A. A. (2021). Identifikasi Keanekaragaman Burung di Jalur Hijau Perkotaan Kota Yogyakarta. Jurnal Ilmu Peternakan dan Perikanan, IPB. Diakses dari: https://journal.ipb.ac.id/index.php/JIPI/article/view/32441
Kamis, 18 Desember 2025
4 dilihat | 1 menit membaca
Berita dan cerita
National Urban Forum (NUF)
19 April 2022
11. Sektor Pekerjaan, Dukungan UMKM dan Ekonomi Kr...
National Urban Forum (NUF)
19 April 2022
09. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
National Urban Forum (NUF)
19 April 2022
01. Menghapus Kemiskinan dalam Segala Bentuk untuk...
National Urban Forum (NUF)
19 April 2022
03. Ruang Terbuka Hijau dan Biru, Kualitas Udara s...
National Urban Forum (NUF)
19 April 2022
Rangkaian FGD Penyusunan Laporan ABP / NUA Periode...
National Urban Forum (NUF)
19 April 2022
Roadshow Regional IV Peringatan Hari Habitat Dunia...
National Urban Forum (NUF)
19 April 2022
Roadshow Hari Habitat dan Kota Dunia 2024: Lomba D...
National Urban Forum (NUF)
19 April 2022
Talkshow Peringatan Hari Habitat Dunia dan Hari Ko...
National Urban Forum (NUF)
19 April 2022
Kompetisi Debat Pelajar SMA/SMK/MAN/sederajat Bali
National Urban Forum (NUF)
19 April 2022
Talkshow "Pembangunan Permukiman dalam Konteks Tat...
National Urban Forum (NUF)
19 April 2022
Kompetisi Debat "Adu Gagasan Rancangan Kota di Mas...
National Urban Forum (NUF)
19 April 2022