Kategori Artikel
National Urban Forum (NUF) Dashboard capaian implementasi NUA per indikator

Kamis, 18 Desember 2025
Kamis, 18 Desember 2025
Kamis, 18 Desember 2025
Kamis, 18 Desember 2025
Kamis, 18 Desember 2025
Kamis, 18 Desember 2025
Kamis, 18 Desember 2025
Kamis, 18 Desember 2025
Kamis, 18 Desember 2025
Kamis, 18 Desember 2025
Rabu, 17 Desember 2025
Rabu, 17 Desember 2025
Rabu, 17 Desember 2025
Rabu, 17 Desember 2025
Rabu, 17 Desember 2025
Rabu, 17 Desember 2025
Rabu, 17 Desember 2025
Selasa, 16 Desember 2025
Selasa, 16 Desember 2025
Selasa, 16 Desember 2025
Selasa, 16 Desember 2025
Selasa, 16 Desember 2025
Selasa, 16 Desember 2025
Selasa, 16 Desember 2025
Selasa, 16 Desember 2025
Selasa, 16 Desember 2025

12. Mitigasi Perubahan Iklim

Perubahan iklim kini menjadi tantangan nyata bagi pembangunan Indonesia, karena dampaknya tidak hanya dirasakan pada sektor lingkungan, tetapi juga padaekonomi, kesehatan, dan keberlanjutan kehidupan masyarakat. Perubahan pola cuaca, kenaikan suhu, hingga ancaman banjir rob dan abrasi di wilayah pesisir menunjukkan bahwa krisis iklim bukan sekadar isu global, melainkan realitas yang membutuhkan respon segera di tingkat nasional maupun daerah. Upaya mitigasi dan adaptasi pun harus diintegrasikan ke dalam kebijakan, perencanaan, serta pengelolaan energi dan sumber daya, agar keberlanjutan pembangunan tetap terjaga dan ketahanan masyarakat dapat diperkuat.

Perubahan iklim di Indonesia semakin nyata, ditandai dengan suhu rata-rata nasional tahun 2024 yang mencapai 27,52°C—tertinggi sepanjang catatan iklim. Kenaikan anomali suhu sebesar 1,15°C dibanding era pra-industri telah berdampak pada penurunan hasil pertanian, peningkatan penyakit terkait panas, serta tekanan pada ekosistem laut. Kenaikan muka air laut rata-rata 4,3 mm per tahun juga mengancam kawasan pesisir seperti Jakarta Utara, Semarang, Maluku, dan Papua dengan abrasi serta banjir rob, sementara fenomena cuaca ekstrem akibat La Niña meningkatkan risiko banjir dan longsor. Untuk merespons tantangan ini, BMKG bersama Kementerian PUPR dan mitra internasional mengembangkan peta zona iklim baru dan sistem I-TMY yang mendukung desain bangunan hemat energi serta strategi adaptasi yang lebih efektif terhadap iklim ekstrem.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) perubahan iklim tahun 2022 mencapai Rp66,61 triliun, terdiri dari Rp42,99 triliun untuk adaptasi dan Rp23,63 triliun untuk mitigasi. Dari tahun 2020 hingga 2022, Penandaan Anggaran Perubahan Iklim Daerah telah dilaksanakan dengan partisipasi aktif dari 20 pemerintah daerah.

Perubahan konsumsi energi rumah tangga di Indonesia dari tahun 2013 hingga 2023 berdasarkan jenis energi. Selama periode ini, terjadi penurunan drastis penggunaan sumber energi tradisional, seperti biomassa, dari 21.553 ribu ton pada tahun 2013 menjadi hanya 6.682 ribu ton pada tahun 2023.


Kamis, 18 Desember 2025
5 dilihat | 1 menit membaca

Berita dan cerita