Download
Bina Cipta Karya bersama Iklim: Menuju Bangunan Gedung Berkelanjutan
Share
Jumlah halaman
140
Publikasi
1 Oktober 2024
Kategori
Penelitian

Bina Cipta Karya bersama Iklim: Menuju Bangunan Gedung Berkelanjutan

Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung telah mengamanatkan konservasi energi sebesar 25% dari baseline dalam penyelenggaraan bangunan gedung. Cara meningkatkan konservasi energi ini kemudian diatur dalam Peraturan Menteri PUPR No. 21 Tahun 2021 tentang Penilaian Kinerja Bangunan Gedung Hijau. Hingga 2030, ditargetkan 233,4 juta m2 untuk kategori bangunan gedung baru dan 51,5 juta m2 untuk bangunan gedung yang sudah ada mendapatkan sertifikasi bangunan gedung hijau.

Dalam Peraturan Menteri PUPR No. 21 Tahun 2021, efisiensi penggunaan energi merupakan parameter penting serta mendapatkan prioritas utama dalam penilaian kinerja bangunan gedung hijau. Di antara kriteria dan indikator pada parameter tersebut, terdapat beberapa yang berkaitan erat dengan ketersediaan data iklim yang akurat, antara lain kriteria orientasi bangunan gedung, perhitungan OTTV, sistem pencahayaan, ventilasi alami, dan pemanfaatan sumber energi terbarukan.

Di dalam peta jalan penyelenggaraan bangunan gedung hijau, inovasi dan pengembangan teknologi merupakan salah satu strategi penting. Kolaborasi antara Kementerian PUPR dan BMKG, melalui program Science and Technology Research Partnership for Sustainable Development (SATREPS), dengan demikian menjadi penting dalam menghasilkan inovasi teknologi termasuk di dalamnya penyusunan norma standar prosedur dan kriteria (NSPK). Salah satu yang dihasilkan dalam kolaborasi tersebut adalah peta zonasi iklim untuk pendinginan pasif di Indonesia dan data iklim standar atau typical meteorological year (TMY).

Hasil kolaborasi ini mengisi kebutuhan akan data dan informasi iklim yang akurat dan reliable untuk proses perancanaan dan perancangan bangunan berkinerja tinggi, khususnya bangunan gedung hijau. Selain kolaborasi antara Kementerian PUPR dan BMKG, pengembangan peta zonasi iklim untuk pendinginan pasif dan data iklim standar ini juga berkolaborasi dengan Kagoshima University dan Hiroshima University, Jepang, dengan dukungan dari Japan International Cooperation Agency (JICA) dan Japan Science and Technology Agency (JST). Kami sangat mengapresiasi kerja sama ini sekaligus berharap bahwa model kolaborasi lintas-bangsa ini dapat menjadi contoh pelaksanaan kegiatan dengan hasil yang bermanfaat untuk bangsa dan negara.

Dengan hadirnya peta zonasi iklim untuk pendinginan pasif dan data iklim standar dalam pangaturan NSPK, pembangunan infrastruktur bangunan gedung di masa depan diharapkan dapat menjadi lebih baik, lebih efisien, lebih sehat, dan mampu meningkatkan kualitas hidup penghuninya. Semoga hasil-hasil inovasi ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh semua penyelenggara bangunan gedung hijau, serta memberikan kontribusi dalam upaya kita memitigasi dampak perubahan iklim dan pemanasan global.

Publikasi

Ministerial Meeting on Urbanization and Climate Change at COP 27 Summary Report
TECHNICAL REPORT
Ministerial Meeting on Urbanization and Climate Change at COP 27 Summary Report

Keterlibatan UN-Habitat di COP27 difokuskan pada satu pesan utama: kota adalah kunci bagi para pelaku dalam krisis iklim. Itulah sebabnya di COP27... Mulai Membaca

Summary Report Ministerial meeting on Urbanization and Climate Change COP 28
TECHNICAL REPORT
Summary Report Ministerial meeting on Urbanization and Climate Change COP 28

Laporan ini merangkum Pertemuan Tingkat Menteri tentang Urbanisasi dan Perubahan Iklim yang diadakan di COP28 pada tanggal 6 Desember 2023. Acara u... Mulai Membaca