Peran Komunitas dan Kementerian PUPR dalam Meningkatkan Katahanan Iklim Diangkat dalam Pameran Bertajuk "Memetri: Tlatah, Mangsa, Bantala"
Yogyakarta, Oktober 2024 - Dalam rangka memperingati Hari Habitat Dunia dan Hari Kota Dunia, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebagai focal-point UN-Habitat di Indonesia, melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya, menyelenggarakan pameran dengan tema Jaga Iklim Jaga Masa Depan dengan judul Memetri: Tlatah, Mangsa, Bantala. Pameran dibuka dari tanggal 7-19 Oktober di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta dengan total lebih dari 28.000 pengunjung yang telah terkesan dengan konten kreatif, edukatif, dan inovatif dalam menyebarkan seruan guna meningkatkan kesadaran masyarakat luas akan pentingnya menjaga ketahanan iklim dalam pembangunan. Pameran ini bekerja sama dengan tim riset yang merupakan pakar di bidangnya, yaitu Laretna T. Adhisakti, Punto Wijayanto, Febriyanti Suryaningsih, dan tim, yang telah mencetuskan ide dan konsep, serta substansi pameran. Selain itu, kerjasama juga dijalin bersama tim ArtJog, yaitu Heri Pemad, Yoshi Fajar, dan tim, sebagai tim kurator dan pameran yang juga didampingi oleh tiga belas komunitas serta lima seniman/kelompok seni yang menampilkan karyanya di pameran.
Mengutip dari kurator pameran, Yoshi Fajar, Memetri memiliki arti memelihara baik-baik, memuliakan, menghormati, yang meliputi semua makhluk dan alam. Memetri merupakan pondasi utama "to create a better urban future" (tema Hari Habitat Dunia 2024) dan "leading climate and local action for cities" (tema Hari Kota Dunia 2024), dalam mewujudkan masa depan yang melestarikan wilayahnya, iklim, dan bumi (tlatah, mangsa, bantala). Pameran memiliki alur menyerupai aliran air yang mengalir dari wilayah gunung, hutan, desa, kota, pesisir, hingga laut dan pulau kecil. Masing-masing komunitas memiliki peran tersendiri dalam melestarikan wilayahnya melalui pendekatan yang humanis dan sejalan dengan alam.