Kategori Artikel
Talkshow dan Workshop

COP 29 dan pentingnya literasi generasi muda dalam aksi iklim

Tahukah Anda bahwa pada bulan November lalu telah diselenggarakan sebuah acara global terkait perubahan iklim: COP 29 di Baku, Azerbaijan.

COP 29 yang berlangsung pada tanggal 11-22 November menyoroti perlunya penyediaan pendanaan iklim bagi negara-negara berkembang untuk mengatasi dampak perubahan iklim dan peran kota dalam mitigasi perubahan iklim.

 

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa António Guterres mendesak para delegasi untuk beralih dari janji sukarela ke aturan wajib: "Masa depan umat manusia dipertaruhkan. Tindakan tidak bisa menjadi pilihan. Pengungkapan rencana transisi yang kredibel, yang sejalan dengan 1,5 derajat harus menjadi kewajiban bagi perusahaan dan lembaga keuangan".

 

COP merupakan singkatan dari Conference of Parties, yang berada di bawah UNFCCC untuk membahas perubahan iklim global dan mitigasinya. COP 29 yang berlangsung pada tanggal 11-22 November di Baku, Azerbaijan, menyoroti perlunya penyediaan pendanaan iklim bagi negara-negara berkembang untuk mengatasi dampak perubahan iklim.

 

Pertemuan Tingkat Menteri ketiga tentang Urbanisasi dan Perubahan Iklim diselenggarakan oleh UN-Habitat di COP 29, yang menghasilkan beberapa komitmen penting dan tindakan strategis pada kota-kota yang akan membentuk jalur menuju COP30 dan seterusnya: ● Peluncuran Multisectoral Action Pathways (MAP) untuk Kota-Kota yang Tangguh dan Sehat ● Penandatanganan Baku Continuity Coalition tentang Aksi Iklim Perkotaan dan Multilevel: Upacara penandatanganan resmi menandai peluncuran Baku Continuity Coalition, sebuah inisiatif yang menjembatani presidensi COP27, COP28, COP29 dan COP30 dalam kemitraan dengan UN-Habitat. Koalisi ini didedikasikan untuk: ○ Memastikan keberlanjutan dalam agenda iklim perkotaan di seluruh KTT COP. ○ Mendorong tuan rumah COP masa depan untuk memprioritaskan ketahanan perkotaan dan adaptasi iklim dalam agenda mereka. ● Memperkuat Sinergi Acara Global: Menyadari momentum di sekitar aksi iklim perkotaan, para pemimpin menekankan pentingnya menyelaraskan acara iklim dan urbanisasi di masa depan. Khususnya, Baku akan menjadi tuan rumah Forum Urban Dunia (WUF13) 2026 dan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, yang menyediakan platform penting bagi dialog iklim yang berfokus pada perkotaan.

 

Untuk informasi lebih rinci tentang Pertemuan Tingkat Menteri ini, silakan merujuk pada tautan https://unhabitat.org/news/02-dec-2024/cities-lead-the-charge-against-climate-change-at-cop29

 

Acara ini sekaligus mengingatkan kita untuk kembali pada Kaleidoskop Hari Habitat Dunia dan Hari Kota Dunia 2024!

 

Pada tanggal 9 Oktober, diselenggarakan workshop dan talkshow bertajuk "Menginspirasi Literasi Generasi Muda dalam Menghadapi Tantangan Perubahan Iklim" di GIK UGM Yogyakarta. Dalam acara ini, kaum muda diberikan kiat-kiat untuk melatih fokus, perhatian, dan pemahaman bacaan karya sastra dan karya tulis lainnya serta bersikap kritis terhadap informasi terkini, termasuk melatih empati yang mendorong kita untuk melihat lingkungan sekitar sebagai bentuk kepedulian kita terhadap perubahan iklim.

 

Sudah saatnya generasi muda meningkatkan literasi terkait kondisi kritis iklim kita dan ikut ambil bagian dalam aksi perubahan iklim melalui literasi yang menggerakkan pembaca untuk bertindak!

 


Rabu, 4 Desember 2024
43 dilihat | 1 menit membaca

Berita dan cerita